Rabu, 30 November 2011

8 Cara Belajar

Sering orang beranggapan bahwa masa belajar selesai ketika sudah bekerja. Mereka berhenti belajar sekalipun hanya lulus SMA. Padahal seharusnya belajar harus terus kita lakukan selama hidup. Selama kita mampu. Tak melihat umur. Karena dengan belajar kita terus dapat mengembangkan diri, mendapatkan ketrampilan baru, mendapatkan cara yang lebih baik untuk berkarya atau pengetahuan yang luas.

Sekolah bisa selesai, pemberlajaran tidak boleh berhenti. Disini saya mencoba berbagi 8 cara yang dapat dilakukan untuk tetap selalu belajar.

Yang pertama, dan ini yang paling saya sukai, adalah membaca. Tidak semua orang suka membaca, tapi kebetulan saya suka membaca. Bagi yang suka membaca cobalah membaca buku sebanyak-banyaknya yang bisa membuat anda ahli di bidang tertentu. Jangan hanya membaca komik atau yang memberi hiburan saja seperti majalah. Tapi juga membaca sesuatu yang lebih berbobot yang berguna untuk kehidupan bisnis anda.


Yang kedua, melakukan surfing di internet. Ceklah hal-hal yang membantu anda menjadi "lebih" ahli dalam berbisnis. Kalau anda seorang sales mencari pengetahuan penjualan yang baik. Kalau anda profesinya akuntansi carilah tentang metode akuntansi yang baik. Dan hebatnya di internet, apapun ada di sana.



Yang ketiga belilah audiobook. Ada buku dalam format audio, ada motivasi dalam bentuk audio. Kalau mau repot bisa diubah ke format mp3 sehingga bisa dimasukkan ke ipod. Dengan audio ini kita bisa mendengarkan sambil melakukan kegiatan lain, misal di jalan atau di mobil. Sehingga bila menganggur, misalkan sedang menunggu di bandara, bisa mendengarkan audio untuk memperkaya kemampuan anda.

Yang keempat yakni sekolah lagi. Entah di kursusan, sekolah singkat sabtu-minggu, sekolah 2 kali seminggu, atau bisa mengambil MBA selama 2 tahun.

Yang kelima, tanyalah pada yang ahli di bidang itu. Anda ingin mempelajari sesuatu tanyalah pada orang itu baik melalui email atau ketemu langsung. Ber diskusi dengan orang ahli akan memberikan masukan yang sangat berguna pada bisnis anda.

Yang keenam, ikutlah perkumpulan tertentu khususnya yang sesuai dengan bidang minat anda. Asosiasi Komputer, Perkumpulan Toastmasters, Rotary Club, Pertemuan para penyair, dan seterusnya.


Yang ketujuh, bersahabatlah dengan orang yang lebih pandai dari anda. Anda akan ketularan ilmu darinya sehingga ikut menjadi lebih pandai dan mengikuti apa yang telah dipelajari oleh orang itu.




Yang kedelapan belajarlah dari atasan, pimpinan, atay Bos anda. Pemilik perusahaan anda atau pimpinan anda bisa sukses karena sesuatu kemampuan mereka. Pasti banyak yang dapat anda pelajari darinya.

Itulah 8 hal yang dapat anda kembangkan untuk membuat anda menjadi seorang pembelajar yang baik dan nantinya akan menjadi orang yang lebih sukses dalam hidup ini. Selamat Belajar.


Ditulis oleh Tanadi Santoso

7 kata "UP" Untuk Sukses

1. WAKE UP (bangun).
Tdk peduli berapa kali kita gagal, tp jika kita lbh banyak bangun & memulai lagi, kita akan sukses.




...2. DRESS UP (berhias).
Kecantikan dr dlm jauh lebih penting drpd sekedar hiasan luar yg sementara. Miliki mentalitas berkelimpahan, hasil dr suatu harga diri & rasa aman yg dalam. Ini akan menghasilkan kesediaan utk berbagi pernghormatan, keuntungan, dan tanggung jawab.



3. SHUT UP (berhenti bicara).
Berhentilah bicara tentang kesuksesan masa lalu, sdh saatnya fokus'kan diri utk kesuksesan masa depan.



4. STAND UP (berdiri).
Berdirilah teguh pada keyakinan awal bahwa kita pasti berhasil.


5. LOOK UP (pandanglah).
Saat peresmian Disney Land, seorang wartawan bertanya pada istri almarhum Walt Disney "bagaimana perasaan bapak kalo lihat impian'nya telah jadi kenyataan dgn dibuka'nya Disney Land ini?" Istri Walt Disney menjawab "Ia telah melihat ini semua terjadi jauh sebelum proyek ini terbentuk". Lihatlah semua impian kita dalam imajinasi kita seakan-akan semuanya telah terjadi.


6. REACH UP (Capailah).
Capailah sesuatu yg lebih tinggi dr prestasi sebelumnya krn itu menandakan bahwa kita memang bertumbuh.



7. LIFT UP (Naikkan). Naikkan semua impian kita dlm bentuk doa ucapan syukur seakan-akan semua telah terjadi...

Selasa, 29 November 2011

Salahkah Aku Berkerudung Lebar


          Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Itulah kata-kata yang sering terlontar dari seorang trainer yang sudah aku anggap sebagai murobbiku. Sekian kalinya aku mengikuti acara training ketika aku mulai masuk dunia SMA dimana kegiatannya yang bikin aku termotivasi untuk berubah, lebih semangat dan tak lupa untuk terus bermuhasabah diri. Itupun klo sudah di ’cas’, semangatku menggebu-gebu. Beda lagi klo dah datang futur yang bikin aku gemes dan jengkel karna kefuturanku. Saat itulah da sedikit perbedaan yang terjadi pada diriku. Aku mulai beradaptasi dengan lingkungan baruku yang masih terasa asing di benakku. Tapi ah rasanya tidak jauh beda dengan lingkungan SMP... tapi yang terasa beda disini adalah TANTANGAN.
           Waktu berjalan dengan perlahan tapi pasti hingga sering kali sampai tak disadari oleh umat manusia yang asik dengan kegiatannya masing-masing hingga lupa waktu sudah banyak yang telah dilalui.
           SMA kelas X, aku mulai mencoba tuk merubah penampilanku. Jilbabku yang tadinya pas-pasan (pas untuk sekedar menutup rambut) ku rubah sedikit demi sedikit dengan menambah ukurannya... dan teman ’gaul’ku semakin banyak kenalan dari para ’akhwat’ berkerudung lebar dan para aktivis dalam organisasi. Semakin aku menikmatinya dan semakin banyak relasi yang saya dapat dari seringnya ikut kegiatan di luar sekolah.
            Ilmu dan pengalaman yang saya dapat semakin menambah keyakinanku untuk merubah pola pikir dan ideologiku. Dan semakin ’PD’  dengan jilbabku yang lebar. Aku semakin optimis untuk menemukan jati diriku yang sebenarnya. Selain itu aku semakin dekat dengan agamaku dan tau hakikat ’Muslimah’ yang sebenarnya. Ah, rasanya tak ingin aku lepas semua yang telah aku dapat hingga mebuat aku berubah seperti sekarang ini. Sungguh aku menikmatinya dan sangat nyaman dekat dengan orang-orang yang SEMANGAT dalam BERJUANG, berjuang menegakkan Syari’at Islam.
            Setelah aku dapati semua itu, TANTANGAN yang selama ini aku takutkan sudah mulai menghantui, menyerang dari berbagai arah bagai anak panah yang melesat dari busurnya dengan begitu cepat yang dilepaskan dari berbagai penjuru musuh. Fitnahan dari kalangan orang-orang dzalim yang ingin menghancurkan ukhuwah, cercaan dari saudara kita sendiri karena kesalahfahaman, kecaman dari orang tua yang khawatir terhadap anaknya masuk dalam ajaran yang sesat, paradigma dan pendapat yang berbeda yang membuat perpecahan diantara umat Islam dan para aktivis, sindiran teman-teman yang kurang begitu mengenakkan, kurangnya dukungan guru yang tidak sefaham dan bahkan terasa semakin jauh dengan orang yang aku sayangi.
             Mau tak mau itu adalah ujian yang harus aku lewati. Seberapa kuat kadar keimananku, seberapa besar kesabaranku dalam menghadapinya, sejauh mana keikhlasanku untuk menerima takdir yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa.. aku yakin rencana Allah sungguh indah dan aku yakin Dia Maha Tau segalanya. Mungkin itulah tantangan untukku menjadi seorang Muslimah. Berubah bukan berarti tiada halang merintang dan dengan begitu mudahnya untuk melakukan suatu perubahan. Tidak sama sekali!! karena aku sangat merasakannya bagaimana rasanya sebuah Perjuangan dan Pengorbanan untuk berubah, menggali jati diri sesuai dengan prinsip yang sudah di’azamkan dalam hati ini. Tidak jarang air mataku membasahi pipi, cercaan, hasutan, fitnahan, cacian dan kecaman dari orang-orang bahkan orang tua sendiri pun masih merasa takut yang begitu berlebihan dan saudaraku yang karena kurangnya kepercayaan mereka dan pemahaman mereka disebabkan banyak orang-orang yang mewanti-wanti hingga aku sering kali sulit untuk bergerak layaknya seorang Mujahidah. Kecurigaan sering aku terima dari mereka yang menganggap paradigmaku yang sesat..
           Ku mulai merenung.....Dan begitu jahatnya orang-orang yang mencemarkan ajaran sesat dengan kedoknya yang bikin gerak-gerik umat Islam semakin susah yaitu mereka yang memakai Kedok gaya Islam. Wanita bercadar..., kerudung lebar... tapi!!!! Sebenarnya Tujuan mereka apa sich????? Kenapa membuat orang-orang jadi semakin benci dan takut juga waspada penuh curiga pada orang-orang yang memang sasarannya adalah wanita berjilbab dengan kerudung lebar???? Kenapa??? Kenapa kalian menghancurkan ukhuwah Umat Islam???? Kenapa kalian mencemarkan nama agama kami??? Kenapa???



Tolong dan bantulah aku
Wahai Tuhan yang Punya Dunia dan segala isinya...
Tolong dan rahmatilah aku
Wahai Tuhan empunya diriku yang hina
Tolong dan redhailah aku
Wahai Tuhan Pentadbir Alam Semesta
Wahai saudara seakidahku
Tolong, ingatkan aku andai terlupa
Terlupa bahawa diri ini ada yang punya
Tolong, tegurlah aku andai tersalah
Tersalah langkah membawa padah
Tolong, betulkan aku andai tersasar
Tersasar jauh dari landasan sebenar
Tolong, bantulah aku andai tersungkur
Tersungkur jatuh dosa melumur
Tolong, doakan aku agar kuat
Kuat semangat agar jiwa diikat
Tolong, doakan aku agar bertahan
Bertahan membina taqwa dan Iman
Tolong, dan tolonglah
Aku memohon Wahai Tuhan Maha Pengasih
Tolonglah aku hamba-Mu ini!
Langkah demi langkah terayun sudah
Walau hati berkabut resah
Ku bertanya dalam gundah
RABBI…, bahagiakah ENGKAU?
                                      
                                                                        Tasikmalaya, 15 Desember 2010
oleh : Desy El-Gahaida

Kaisar dan Penunggang Kuda

Dahulu kala, seorang kaisar memerintahkan penunggang kuda untuk menunggang kuda sejauh yang ia sukai kemudian kaisar akan menghadiahkan kepadanya daerah yang berhasil ia telusuri. Tentu saja si penunggang kuda segera melompat ke atas kuda dan memacunya secepat mungkin untuk menjelajahi daerah seluas mungkin.
Ia menunggang kuda itu dan terus menunggangnya. Ia memecut kudanya agar lari secepat mungkin. Meski lapar dan lelah, ia tidak pernah berhenti karena hendak menjangkau daerah seluas mungkin. Sampai akhirnya ia berhasil menjelajahi area yang sangat luas. Namun perbuatannya itu membuatnya begitu lelah sehingga ia merasa tidak bisa lagi mempertahankan nyawanya. Dalam sekaratnya ia merenung, “Mengapa aku merasa diriku begitu keras ?! Sekarang aku sekarat dan aku hanya membutuhkan sebidang tanah kecil untuk mengubur tubuhku.”

Sumber : Hikmah dari seseorang, unknown author, pustaka zawiyah

Senin, 21 November 2011

Bodoh Dan Pintar

Ada sesuatu yang menarik, ketika berdiskusi dengan mereka-mereka pelaku bisnis di Marketing Leadership Club, tentang orang bodoh dan orang pintar. Kira-kira anda termasuk kategori yang mana ya? Coba kita telaah beberapa statemen ringan ini:
Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya dibisnis. Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar. Walhasil Bosnya orang pintar adalah orang bodoh.
Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.
Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.
Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka disuruh orang pintar untuk membuatnya.
Orang Bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH) oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.
Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan, sementara itu orang pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada diatas.
Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu di dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang orang pintar menjadi staffnya orang bodoh.
Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang pintar yang berkerja. Tapi orang-orang pintar DEMO, Walhasil orang-orang pintar meratap-ratap" kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.
Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit. Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.
Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group). Adalah orang-orang Bodoh (tidak pernah dapat S1) yang kaya. Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.

Latihanku Hari Ini

“Dan seorang mu’min yang tangguh akan tegar dalam menghadapi berbagai ujian berat, hatinya tidak berubah dan lisannya tidak berkeluh kesah. Karena pandai menyembunyikan penderitaan adalah karakter orang-orang yang mulia”
Ibnu Qoyyim Al-Jaziyah

                Satu detik yang diputuskan, membawa perubahan untuk detik berikutnya, menit, jam bahkan Tahun. Hari ini hari dimana hari awal melakukan perubahan yang dirasakan dengan kesadaran dan Azzam yang kuat.
                07.10 WIB suatu perubahan akan segera dimulai. Auman naluri metamorfosis menggema dan terhanyut dalam suara sirine yang berdecit genting. Lolongan suara memanggil keras masuk dalam telinga dan meresap pada Naluri. Semua anggota tubuh bergerak. Bersama menuju sumber suara dengan sambutan keyakinan.
                Ahad pertama, ya, pertama (awal) dari semuanya. Ahad yang bermakna bukan hanya hari tapi TEKAD.
                Baris berbaris pertama, Jauh, sangat jauh dari kesempurnaan mudarib bilang itu khidmat pagi. Bagiku upacara saja. Semuanya serba kaku. Bukan hanya kekakuan yang diciptakan dari peserta tapi juga kekakuan yang terjadi dari mudarib, khususnya instruktur. Peserta masih banyak yang terlambat. Hanya ada satu kata yang aku ingat dari upacara (khidmat pagi itu) “DISIPLIN” tiada kesuksesan tanpa disiplin, selain itu semuanya melebur seperti uap, karena memang tak ingin aku ingat.
                Materi selanjutnya, Qowwiyul Jism, materi inipun hanya sedikit yang ingin aku ingat aku hanya ingat “Seorang muslim haruslah selalu sehat, maksimalkan semua kesempatan, disiplin, Ikhtiar.” Hanya itu dan ingatku pada kata-kata itu teringat karena aku “melaksanakannya” menjadi kebiasaan yang nyata.
                Suara sirine kembali berdecit, genting memecah kelalaian diantara peserta, semua berlari menuju sumber suara berbaris kedua itu, mengajarkan aku “Aplikasi dari kata disiplin dalam upacara pertama. Dalam upacara kedua ini mengajarkan berbagai hal, baris berbarispun semakin membaik.
                Dzuhur berkumandang sangat lantang menggetarkan hati-hati yang haus akan kedamaian.

Oleh : Wildan Suhartini (Tokoh Inspirasiku)

Jumat, 18 November 2011

Tuhan...Maaf Kami Sedang Sibuk

“Tuhan, maaf, kami orang-orang sibuk. Kami memang takut neraka, tetapi kami kesulitan mencari waktu untuk mengerjakan amalan yang dapat menjauhkan kami dari neraka-Mu. Kami memang berharap surga, tapi kami hampir tak ada waktu untuk mencari bekal menuju surga-Mu.”



                Berapa jam dalam sehari Anda sempatkan waktu Anda untuk beribadah dan berkomunikasi dengan Alloh ? Berapa penghasilan yang Anda sisihkan dalam sebulan untuk bersedekah ?
                Ya, dari dua pertanyaan itu sudah menunjukkan karakter kita yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk urusan dunia daripada akhirat. Teliti kata-kata yang saya tulis miring (italic) diatas, mari kita ber-istigfar. Kita seolah makhluk yang begitu sibuk, bahkan untuk beribadah dan berkomunikasi dengan Alloh saja kita harus menyempatkannya. Kita seolah manusia pelit, bahkan untuk akhirat kita justru menyedekahkan harta yang tersisih.
                Tak sadar dihadapan Tuhan seolah-olah kita adalah orang tersibuk, padahal seluruh waktu, seluruh jatah usia, bahkan hidup kita seharusnya kita persembahkan dalam pengabdian kepada-Nya, “ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS Ad-Dzariyat: 50)
                Kita sudah sedemikian berani berbohong kepada Alloh. Di setiap fitrah begitu mudah kita ucap “innasholatii wanusuki wa mahyaya wa ma maati lillahi rabbil alaamina.” Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku, hanya untuk Alloh, Tuhan sekalian alam, tetapi kelakuan kita justru mengingkarinya.
                Tuhan kita Maha Adil, tetapi mengapa kita tidak adil kepada-Nya? Ketika ada sms masuk, kita begitu bergegas membuka dan membalasnya, tetapi mengapa  ketika Tuhan memanggil-manggil untuk mengahadap-Nya kita berani menunda-nundanya?
                Saudaraku, dengarlah kalimat-kalimat muadzin yang berkumandang, paling tidak lima kali sehari. Kalimatnya tidak hanya mengajak kita untuk melaksanakan sholat, akan tetapi disusul dengan tawaran kesuksesan. Dengarlah panggilan Tuhan yang dikumandangkan muadzin, “Hayya alash sholah” marilah kita sholat. Tak cukup hanya itu, “Hayya ‘alal fallah” Mari kita meraih kemenangan. Seolah Tuhan berkata, wahai manusia berhentilah dari rutinitas kerjamu, istirahatlah sejenak dari kesibukanmu. Sholatlah dan sambutlah kemenangan. Sholatlah, dan yakinlah kerjamu akan membuahkan keberhasilan dan lebih berkah.
                Tapi kenyataannya tidak, manusia masih begitu pelit kepada Tuhan, bahkan untuk bersedekah pun kita menyisih-nyisihkan harta kita. Kita begitu boros untuk dunia, tapi intuk bekal kehidupan abadi, malah kita tabung harta yang tersisih. Sedekah kita tak lebih dari harta yang tak begitu kita cintai. Jangankan sedekah,  bahkan zakat yang hanya 2,5% saja terkadang begitu berat terambil dari dompet.
                Betapa kecilnya harga uang ketika kita sedang berhadapan dengan penjual baju. Betapa murahnya angka 1 juta ketika kita sedang shopping.  Betapa kecilnya angka seratus ribu ketika kita membeli pulsa. Tetapi ketika ada kotak amal berjalan, ketika ada pengemis meminta-minta, ketika ada anak kecil dengan wajah kusam mengamen dan menadahkan tangannya yang masig suci, berapa jumlah uang yang kita ambil dari dompet ? betapa besarnya nilai uang seratus ribu apabila dibawa ke mesjid untuk disumbangkan, tetapi betapa kecilnya bila dibawa ke mall untuk dibelanjakan. Ya Alloh tak sadar kita begitu pelit ketika dihadapkan pada bekal akhirat, tetapi untuk menuruti nafsu dan keinginan-keinginan dunia, betapa ringan kita merogohkan tangan. Padahal seharusnya sebaliknya, pelitlah untuk dunia dan boroslah untuk akhirat.
                Tapi, TIDAK, semua orang sudah terjungkal konsep pemikirannya, dalam memaknai hidup. Ingatlah ketika sholat, kita seolah kerasan dan betah berkomunikasi dengan Alloh. Jangankan khusyuk, bahkan menyadari apa yang sedang dibaca saja tidak sempat. Betapa lamanya 15 menit jika kita gunakan untuk menyembah Alloh, tetapi betapa singkatnya kita gunakan untuk melihat film. Betapa nyamannya pertandingan bola ada perpanjangan waktu, namun ketika mendengar khotbah di mesjid lebih lama sedikit daripada biasa kita begitu mudahnya untuk mengeluh.
                Sahabat, berapa lama waktu pagi kita gunakan untuk baca koran ? Bandingkan dengan berapa lama waktu yang dihabiskan untuk membaca Surat Cinta dari Tuhan? Ah, betapa sulit menyempatkan waktu untuk membaca satu halaman kitab Suci, tapi betapa mudahnya membaca ratusan halaman novel.
                Sahabat, kita lebih sering menghabiskan sisa uang dengan obrolan-obrolan tanpa makna, tetapi untuk berdoa kepada Tuhan berapa waktu yang kita sisihkan ? Astagfirullohaladzim, betapa sulitnya kita merangkai kata demi kata ketika berdoa kepada Alloh, tapi betapa mudahnya kita menyusun kalimat panjang ketika menggunjing tetangga, bergosip dengan teman, dan mengobrol tanpa makna.
                Betapa senangnya kita duduk dibarisan paling depan ketika menonton pertandingan atau menonton konser musik. Tetapi ketika berjamaah mengapa kita memilih shaf paling belakang ?
                Betapa sulitnya mempelajari makna yang terkandung dalam Al-Qur’an. Betapa sulitnya kita mengimani apa yang dikatakan oleh Alloh dan Rasul-Nya, tetapi betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran. Ya, tiap pagi seolah koran sudah menjadi sarapan waib, tetapi hampir tiap hari seolah sudah tak ada jeda untuk mengisi waktu dengan tilawah.
                Abu Atthaillah berkata, “ menunda beramal sholeh untuk menantikan kesempatan yang lebih luang termasuk tanda kebodohan diri.” Ya, kebodohan diri. Betapa bodohnya diri yang tak tahu berapa lama Alloh menjatah umurnya, tetapi dengan tenang dia melakukan aktivitas dunia dengan menunda-nunda kebaikan. Betapa bodohnya jiwa yang telah tahu bahwa belum tentu esok ia masih bisa bernafas lega, tetapi dengan beraninya hidup dalam santai dan lupa bahwa momentum kebaikan takkan terulang untuk yang kesekian kalinya.
                Bertahun-tahun begitu mudah kita habiskan usia untuk memuaskan nafsu-nafsu. Bertahun-tahun kita begitu mudah mengumbar semua keinginan. Tetapi mengapa untuk berpuasa beberapa hari saja kita terlalu banyak mengungkat keluh. Mengapa untuk menahan diri untuk beberapa saat saja kita masih terus mengiba.
                Setiap orang begitu takut ketika diancam neraka, tetapi kelakuan-kelakuan mereka seolah sedang memohon untuk dimasukkan ke neraka secepatnya. Betapa setiap orang ingin menginjakkan kaki dipelataran surga, tetapi kelakuannya seperti menjauhkannya.
                “Semua umatku akan masuk surga kecuali yang enggan memasukinya. Siapa yang menaatiku akan masuk surga, dan siapa yang mendurhakaiku maka dialah orang yang enggan masuk surga.” (HR Bukhori)

Sumber : Tuhan Maaf Kami Sedang Sibuk, karya :Ahmad Rifa'i Rif'an

Kamis, 17 November 2011

Dengarlah Ya Akhi...Sang Pangeranku

cinta itu tumbuh karena terbiasa…

terbiasa dekat…terbiasa ada…terbiasa bersama…terbiasa berantem.terbiasa saling menyapa…terbiasa diberi perhatian…terbiasa saling mengobrol…hmm…

cinta itu teramat bening…saat ini tiada apapun…namun perlahan…tanpa kita sadari…dia sudah menjalar ke seluruh bagian jiwa kita,,,menguasai kita…

awalnya mungkin kita akan merasa sebal dengan kehadirannya…terganggu oleh sms-sms isengnya….terganggu oleh pertanyaan-pertanyaan anehnya….

namun…tanpa kita sadari…saat ia tiada…saat sms tak kunjung tiba…saat telepon tak berdering lama….????akan ada perasaan kehilangan….setiap saat melihat ke HP…menunggu deringnya…setiap saat melongok ke komputer…menunggu onlinenya…..

dan itukah…??? itukah saudariku….??? yang dinamakan dengan…”MENCINTAI KARENA ALLAH…???”itukah…????itukah….?????????

ya akhi…para ikhwan….sungguh hati wanita ini lemah….hati wanita itu mudah terjangkiti virus….

dan bagaimana jika kita telah jatuh cinta…bagaimana ternyata hati kita sudah saling merindu…menginnginkan adanya kebersamaan…merindukan adanya kasih yang tanpa akhir…sementara….KITA BELUM HALAL….!!!!!! DAN MUNGKIN KITA TIDAK AKAN PERNAH JADI HALAL….!!!!!!

sanggupkah engkau pertanggungjawabkan sms-sms mesramu…???sangggupkah engkau pertanggungjawabkan telepon mesramu…???sanggupkah engkau pertanggungjawabkan tangis kami karena mulai merindukanmu…??? mulai berharap padamu…???

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri . Menjaga amal kami tetap tertuju padaNYA.Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik.

Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu! Jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu! Jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu! Jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu! Jangan ajak hati kami berzina dengan ber-dua-an denganmu!

ya akhi….ikhwan…calon pemimpin kami di masa depan….jika engkau benar-benar serius…mengapa engkau hanya bersembunyi dibalik internetmu…???bersembunyi dibalik HPmu…???bersembunyi dalam kata-katamu…????????

kita sudah lelah dengan semua itu…sungguhpun kita tidak mengharapkan seorang laki-laki BERMENTAL TEMPE…yang hanya berani di dunia maya…yang hanya berani di dunia sms…

dan yang lari dari tanggungjawab setelah merasa tidak cocok….

jika engkau memang sungguh serius…DATANGLAH PADA ORANGTUA KAMI…!!!JAWAB PERTANYAAN KAMI DENGAN LANTANG…!! DIHADAPAN KAMI…!!!!JAWAB PERTANYAAN KAMI SECARA LANGSUNG….!!!!

kami wanita ingin pemimpin yang berani….kami wanita yang ingin menjaga diri…kami wanita yang tidak ingin diberi harapan palsu…janji gombal….kami wanita yang ingin laki-laki yang halal…..DENGARLAH AKHI…KAMI WANITA YANG BERBEDA…!!!!!!

PERNIKAHAN ADALAH KESUCIAN….DAN JALAN MENUJU PERNIKAHAN TENTUNYA HARUS SESUCI PERNIKAHAN ITU PULA…!!!

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.

Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.

Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku terpikat.

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.

Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.

Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga….

MUNGKIN SALAH SEORANG LAKI-LAKI AKAN BERTANYA…” mengapa wanita begitu selektif memilih orang yang akan taaruf..”

maka…
wanita akan menjawab..
suami kami nanti kelak akan menjadi pemimpin kami…
akan kami layani kebutuhannya….
akan kami tunggu kehadirannya…
akan kami berikan jiwa kami…raga kami….
bagaimana mungkin kami lalai dalam memilih calon suami…meski hanya dalam rangka taaruf…??

suami kami nanti akan menjadi pembimbing agama kami…penjaga kami…pelindung kami…

bagaimana mungkin kami akan gegabah dalam menentukan pilihan…meski hanya sebatas tukaran biodata..??

mentaati suami kami adalah salah satu jalan kami ke surga…
ketaatan pada suami adalah lambang kesholihan kami….
bagaimana mungkin kami akan cepat memutuskan siapa pilihan kami meski hanya sebatas kata…”baik saya setuju…taarufan…”

ya akhi….saudaraku…para ikhwan….
JANGAN TAWARKAN KEISENGAN ATAS NAMA TAARUF PADA KAMI…!!!!!
KETAHUILAH…KAMI ADALAH WANITA YANG BERBEDA…!!!!!

Aku merasa tak pantas mengatakan bahwa aku adalah wanita berbeda………
Tetapi aku ingin belajar…. aku juga ingin menjadi salah satu wanita khusus tersebut…
Wanita yg diperuntukkan bagi lelaki yang baik…. Lelaki ahli syurga….
Meski seringkali jatuh, aku ingin mencoba untuk bangkit lagi, mencoba lagi……
Meski aku berkali2 gagal, namun aku ingin meraihnya…
Aku ingin meraihnya……………